Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah TPAKD Kabupaten Wajo dilaksanakan di ruang pola Kantor Bupati Wajo Selasa 26 November 2019 oleh Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Wajo.
Laporan H. Amirudin A, S.Sos., M.M. Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo menyampaikan bahwa untuk mewujudkan ketersediaan akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dan mendorong peningkatan peran industri jasa keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, serta mencari terobosan dalam membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat Kabupaten Wajo merupakan tujuan dilaksanakannya acara ini.
Hasil yang diharapkan adalah dengan pelaksanaan pengukuhan ini diharapkan bagi tim percepatan akses keuangan daerah, akan mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas luasnya bagi masyarakat, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo.
Diwawancarai ditempat yang sama Ir. Andi Musdalifah Z, M.Si Kabag perekonomian Setda Wajo menyampaikan bahwa tugas dari TPAKD ini salah satu diantaranya adalah mengevaluasi dan mengidentifikasi permasalahan terkait akses keuangan di daerah, juga merumuskan rekomendasi kebijakan terkait dengan program percepatan akses keuangan daerah disamping mengevaluasi pelaksanaan program percepatan akses keuangan di daerah.
Selanjutnya dilanjutkan dengan acara pengukuhan Tim TPKAD dimana Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo dikukuhkan sebagai Koordinator tim TPKAD di Wajo dan juga bersamaan dengan itu juga dikukuhkan pengurus TPKAD lainnya.
Sambutan dari ibu Dr. Since Erna Lamba, SP., MP Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa Wajo merupakan kabupaten ke-18 yang melakukan pengukuhan TPAKD, TPKAD sendiri adalah suatu tim yang dibentuk dan merupakan kolaborasi kerjasama yang terdiri atas pemerintah, lembaga jasa keuangan, perbankan, akademisi, asosiasi pengusaha dan lembaga atau instansi terkait lainnya yang bekerjasama bekerja dan melakukan terobosan-terobosan sebagai upaya memajukan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pembentukan TPKAD di masing-masing kabupaten kota akan mendorong akses sektor produksi UMKM/ IKM terhadap industri jasa keuangan, untuk mendukung program pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis hilirisasi, sebagaimana misi ketiga Bapak Gubernur yaitu mewujudkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif dan misi kelima yaitu meningkatkan produksi dan daya saing produk sumber daya alam yang berkelanjutan.
"Untuk mempercepat akses keuangan pada pelaku usaha di daerah, dilakukan pula pada produk Asuransi pertanian, baik itu asuransi usaha ternak sapi, asuransi usaha tani padi maupun asuransi nelayan, dimana sesuai informasi jika biaya premi asuransi yang menjadi beban petani hanya sebesar Rp. 36.000 per hektar sawah padi, sedangkan premi asuransi beban peternak hanya sebesar Rp 40.000 per ekor sapi dan premi asuransi nelayan seluruhnya gratis menjadi beban pemerintah," jelas Dr. Since Erna Lamba, SP., MP.
Sambutan dari Bapak Dani Surya Sinaga Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua menyampaikan bahwa sesuai data OJK, pangsa kredit produktif perbankan di Wajo sebesar 54,00% dengan pangsa terbesar di sektor perdagangan. Melalui TPAKD, perbankan akan diarahkan untuk penyaluran skim-skim kredit produktif UMKM yang lebih besar seperti KUR dari bank-bank pemerintah, pembiayaan MEKAAR dan ULAMM dari Permodalan Nasional Madani, serta Kredit Ultra Mikro atau UMi dari Pegadaian.
Dikatakan kalau Kedepannya, program TPAKD di Wajo perlu diarahkan untuk mengakselerasi penyaluran KUR, MEKAAR, ULAMM, dan UMi melalui dukungan penginputan data UMKM potensial pada Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang dikoordinasikan oleh Dinas Koperasi dan UMKM sebagai operator SIKP berkoordinasi dengan OPD teknis terkait. Dimana sampai dengan bulan November 2019 jumlah UMKM yang diinput dalam SIKP di Kabupaten Wajo baru sebanyak 953 dengan realisasi kredit sebesar Rp5,66 miliar kepada 299 UMKM.
"Kita berharap inisiatif TPAKD ini dapat mendorong ketersediaan akses keuangan yang lebih luas kepada pelaku usaha sektor unggulan daerah, sehingga ke depan dapat mendorong perbaikan ekonomi dan sosial
(economic and social betterment) khususnya di Kabupaten Wajo," harap Dani Surya Sinaga.
Sambutan dari Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa ini sebagai langkah untuk mengakselerasi potensi-potensi yang ada di Kabupaten Wajo Di mana Rasulullah dikenal sebagai ekonom hingga menjadi sprit kita.
"Kami mengapresiasi Kepala Biro perekonomian Provinsi yang terus mendorong kita, sehingga pada hari ini terwujud, hari ini kita tancapkan sebuah komitmen, Wajo punya potensi yang luar biasa karena hampir yang dicari ada di Wajo yang belum tentu ada di daerah lain, Jadi tidak ada alasan untuk kita untuk tidak mengakselerasi roda-roda perekonomian kita," ungkap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Dikatakan kalau perjalanan Pemerintahannya selama 9 bulan ini sudah mensosialisasikan 25 program nyata, salah satu diantaranya adalah pengembangan ekonomi, bagaimana mendorong roda perekonomian Wajo, juga akan menyederhanakan regulasi serta perizinan perizinan dan ini sesuai dengan perintah Presiden di Sentul kemarin.
"Diluar sana masih banyak orang-orang Wajo yang berhasil dan hebat, makanya kita mau mengajak mereka untuk pulang kampung untuk membangun kampungnya," ungkap Bupati Wajo.
"Di Tahun 2020 nanti, kita sudah akan mempersiapkan untuk lari kencang jadi siap-siap yang yang tidak bisa lari kencang mohon maaf, karena beberapa target yang ingin kita capai dan ingin kita targetkan, apalagi yang mendukung terkait infrastruktur sudah kita benahi," Bupati Wajo menambahkan.
Juga dikatakan kalau Gubernur Provinsi Sulsel telah membantu infrastruktur, karena tidak mungkin hasil panen ternak dan lain-lain bagus kalau akses jalannya tidak bagus, Ini semua tugas bersama untuk membenahi itu dan itu butuh kerja keras, kerja kerja cerdas serta kerja kerja ikhlas, sehingga apa yang jadi target bisa terwujud yaitu Pemerintahan yang amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera, maju dalam segala aspek.
"Kita akan memacu program-program ekonomi kita, misalnya integrated farming system atau pertanian terpadu, di mana terdapat 3 mimpi kami di sana, yaitu hasil pertanian bisa dua kali lipat dan di peternakan, kita mau jadikan Wajo sebagai lumbung daging dan Perikanan kita ingin kembalikan kejayaan perikanan di Wajo sebagai penghasil ikan terbesar di Asia Tenggara," harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Juga dikatakan kalau akan mendata pariwisata untuk dikembangkan, pengembangan gas alam, dimana Wajo dikenal sebagai penghasil gas di Sulawesi Selatan, Sutra juga akan dikembalikan kejayaannya, demikian juga pengembangan Bumdes desa dan semua itu harus didukung oleh sumber daya.
"Sebanyak 3.200 warga miskin kita akan mendapatkan bantuan ayam super, sebanyak 50 ekor kepada setiap kepala rumah tangga miskin dan ini tugas kita untuk mengawal bagaimana mereka bisa bersungguh-sungguh," kata Bupati Wajo.
"Kita targetkan kepada tim di 2020 nanti, supaya ada pengusaha-pengusaha kita atau enterpreneurship kita yang disupport oleh lembaga keuangan, paling tidak minimal 5.000 orang," Bupati Wajo menambahkan.
Diakhir acara diadakan penyerahan secara simbolis Dana KUR dari Lembaga Perbankan yang ada di Wajo kepada pengusaha yang disebutkan namanya hari ini.
( Humas Pemkab Wajo )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar