Selasa, 20 September 2022

SAKA WIRA KARTIKA

Sejarah singkat tentang Saka Wira Kartika 
     - Pusat atau Nasional Awal terbantuknya Saka Wira Kartika atas dasar TNI Angkatan Darat melakukan kerjasama pembinaan serta pendidikan bela negara dan kepramukaan (KWARNAS), gerakan pramuka. Kepala Staf TNI Angakatan Darat disingkat dengan KASAT JENDERAL JOKO SANTOSO dan Ketua KWARNAS ASWAR ANAS menanda tangani naskah kerja sama diKodam Jaya, Jakarta minggu 28 Oktober 2007. Saka Wira Kartika dibentuk dengan berdasarkan keputusan bersama antara TNI Angkatan Darat dan kuatir nasional gerakan pramuka nomor perkasat 182/X/2007 dan nomor 199 tahun 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembinaan dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukan. 

A. Bentuk dan Warna :
  1. Lambang Saka Wira Kartika Berbentuk persegilima beraturan, yaitu lima sisinya sama panjangnya. Segilima, Melambangkan Dasar Negara Republik Indonesia, yakni Pancasila.

  2. Warna dasar merah putih melambangkan bendera kebangsaan Republik 

  3. Indonesia.Memiliki arti tersendiri merah  (keberanian) dan putih (kesucian) 

  4. Garis tepi warna kuning, melambangkan jiwa Pramuka yang kesatria.

B. Isi :
  1. Lambang Eka Paksi. Bermakna dalam daya tahan terhadap tantangan, hambatan dan gangguan. lambang Kartika Eka Paksi, terdiri atas kata "kartika" yang berarti bintang, "eka" yang berarti satu, dan "paksi" yang berarti burung. Di atas burung terdapat Bintang Emas yang melambangkan kemenangan yang gemilang. Di dada Burung terdapat warna Merah Putih dan yang melambangkan kesucian dan keberanian. Sehingga keseluruhan melambangkan keperkasaan tanpa tanding dalam menjujung tinggi cita-cita luhur bangsa Indonesia.

  2. 2 buah Tunas Kelapa Gerakan Pramuka.  Melambangkan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka hendaknya serbaguna. Seperti kegunaan seluruh bagian pohon kelapa.

  3. 2 buah batang padi yang menghuni, melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.

  4. Tulisan dalam lambang Saka Wira Kartika 

  1. Warna Pita merah melambangkan keberanian.

  2. Warna tulisan hitam melambangkan ketegasan.

  • Tulisan Saka Wira Kartika :

  1. Saka (Satuan Karya Pramuka) adalah wadah pendidikan guna menyakurkan minat, mengembangkan bakat, dan pengalaman para Pramuka dalam berbagai bidang Ilmu pengetahuan dan tehnologi.

  2. Wira adalah kesatria muda yang terampil, tangkas dan cerdas.

  3. Kartika adalah bintang yang tinggi, melambangkan cita-cita yang tinggi dan berbudi luhur.

 Krida Dalam Saka Wira Kartika

Peserta dibekali dengan materi 5 Krida antara lain, Krida Navigasi Darat, Krida Pioneer, Krida Mountainering, Krida Survival dan Krida Penanggulangan Bencana Alam yang merupakan program pelatihan dari Saka Wira Kartika.

  1. KRIDA NAVIGASI DARAT

  Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya (khususnya di daratan), serta berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.

  1. SKK Pengetahuan Peta dan Medan.

  1. Pengertian Peta dan Medan.

Peta adalah gambaran tentang bumi diatas bidang datar bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya baik secara visual maupun sistematis. Medan adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak di atas permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia. Ada dua jenis peta:

  1. Peta Topografi.(menggambarkan posisi mendatar dan tegak dari benda tidak bergerak)

  2. Peta Tematik. (gambaran satu atau dua tema khusus)

  1. Tanda-tanda Peta dan Medan.

  • Peta

  • Tanda peta menurut warna.

  1. Warna Hitam, (benda-benda buatan manusia) 

  2. Warna Biru, (tanda-tanda perairan) 

  3. Warna Merah, (tanda-tanda berupa konstruksi)

  4. Warna Hijau, (daerah penduduk) 

  5. Warna Cokelat, (tanda-tanda berupa ketinggian)

  • Tanda peta menurut bentuk 

  1. Simbol garis

  2. Simbol titik

  3. Simbol Area

  • Medan 

Punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara, delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu.

  1. Bagian–Bagian Peta.

  1. Judul Peta 

  2. Nomor Peta

  3. Tahun Peta

  4. Legenda Peta

  5. Karvat Peta

  6. Arah Peta

  7. Kordinasi Peta

  1. SKK Kompas Siang dan Malam.

  1. Pengertian Kompas .

Kompas adalah suatu alat pengukur sudut magnet atau sudut kompas

  • Bagian-Bagian Kompas

  1. Dial : Bagian permukaan yang tertera angka atau huruf seperti jam

  2. Visir : Pembidik Sasaran

  3. Kaca Pembesar :Melihat sasaran dan angka pada dial agar lebih jelas

  4. Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi

  5. Tutup Dial : Mempunyai 2 garis bersudut 450 dan dapat diputar

  6. Alat penggantung :menyangkutkan ibu jari  dan tali

  1.  Orientasi Peta dengan Kompas.

Orientasi peta adalah suatu teknik untuk menyamakan arah kedudukan utara peta atau utara grid ke arah medan yang sebenarnya, atau ke arah utara kompas.

  1. Pengertian Kompas Siang dan Kompas Malam.

Kompas malam dan siang aslinya sama, sama-sama menguntungkan kompas bidik dan cara menggunakannya sama hanya yang membedakan yaitu waktu saat digunakan.

  1. SKK Pengetahuan Resection dan Intersection.

Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. 

  • Langkah-langkah melakukan resection:

  1. Lakukan orientasi peta

  2. Cari tanda medan yang mudah dikenali, minimal 2 buah

  3. Buat salib sumbu pada tanda-tanda medan dengan busur dan penggaris.

  4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. 

  5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya.

  6. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus adalah posisi kita dipeta.

Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection dilakukan setelah resection. 

  • Langkah-langkah melakukan intersection adalah:

  1. Lakukan orientasi peta

  2. Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.

  3. Bidik obyek yang kita amati

  4. Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta

  5. Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta (1-3x)

  6. Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

  1. SKK Pengetahuan Global Position System (GPS).

Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi.

  1. GPS: 

  1. Cara Kerja 

Satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. 

  1. Bagian Kontrol

Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat navigasi kita.

  1. Bagian Angkasa

Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Data angkasa ditampilkan di alat navigasi yang dipancarkan dengan kode pseudo-random dan masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. 

  1. Bagian Pengguna

Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris berisikan perkiraan lokasi satelit yang akan diterima/pancarkan oleh alat navigasi secara teratur. Untuk menunjukkan koordinat sebuah alat navigasi memerlukan banyak satelit minimal 3 dan alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan menghasil koordinat posisi alat tersebut.

  1. Bagian-bagian GPS

Satelit di angkasa, stasiun pengendali di bumi, dan receiver alias perangkat penerima sinyal satelityang berada di tangan pengguna, seperti misalnya smartphone atau arloji pintar.

  1. DGPS (Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi.

    2. KRIDA PIONEERING

    Pioneering sendiri diambil dari kata dalam bahasa Inggris ‘pioneering’ yang dapat diartikan sebagai ‘kepeloporan’, atau dari bahasa Indonesia ‘pionir’ yang menurut Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai “penganjur; pelopor; perintis jalan; pembuka jalan.” Pionering merupakan salah satu keterampilan dasar untuk mendirikan bangunan darurat dengan menggunakan bahan-bahan terbatas yang di hunbungkan oleh simpul dan ikatan.

    1. SKK Tali Tamali

    Simpul merupakan ikatan tali dengan tali

    • Mengetahui Macam Simpul dan Kegunaannya

    1. Simpul ujung tali.

    Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas.

    1. Simpul mati.

    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.

    1. Simpul anyam/ Simpul tenun.

    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam  keadaan kering.

    1. Simpul anyam berganda/rangkap/tenun berganda.

    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah agar sambungan lebih kuat.

    1. Simpul erat.

    Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan.

    1. Simpul kembar/nelayan. 

    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin.

    1. Simpul kursi.

    Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan.

    1. Simpul penarik.

    Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar.

    1. Simpul laso.

    Gunanya untuk mengikat leher binatang.

    1. Simpul hidup.

    • Simpul Hidup. Digunakan untuk menyambung tali yang sama besarnya.

    • Simpul hidup dengan sosok. Digunakan untuk menyambung tali yang sama besarnya, dengan tujuan agar sambungan tersebut mudah dilepaskan kembali.

    1. Simpul mata dengan sosok.

    Gunanya untuk memperkuat ikatan.

    1. Simpul tiang

    Gunanya Untuk mengikat benda hidup/leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas. 

    1. Simpul pangkal.

    Gunanya untuk permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.

    1. Simpul jangkar 

    Gunanya Untuk membuat tandu darurat atau mengikat ember/timba.

    1. Simpul tambat.

    Gunanya Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret dan menarik balok.

    1. Simpul rantai.

    Gunanya untuk memendekkan tali sekaligus memperkuat tali.

    1. Simpul belay (Italian hitch).

    Ikatan merupakan ikatan antara tali dengan 2 benda. Ikatan adalah simpul tapi simpul bukanlah ikatan.

    1. Ikatan pangkal

    2. Ikatan tiang

    3. Ikatan jangkar

    4. Ikatan tambat

    5. Ikatan Tarik

    6. Ikatan turki

    7. Ikatan palang

    8. Ikatan canggah

    9. Ikatan silang

    10. Ikatan khaki tiga

    Jerat merupakan ikatan tali dengan 1 benda misalnya ikatan antara tali dengan 1 tongkat.

    • Mengetahui Bentuk Jerat dan Kegunaannya

    1. Jerat rangkap, digunakan untuk membuat tangga dari tali, mencabut patok.

    2. Jerat tukang kayu, digunakan untuk ikat permulaan pada balok dan cara membuatnya sebagai berikut :

    3. Jerat memperpendek tali, digunakan untuk memperpendek tali yang terlalu panjang.

    4. Jerat rangkap berganda, digunakan untuk mengikatkan tali pada balok.

    5. Jerat mata kait, digunakan untuk mengangkat benda dengan bantuan katrol.

    6. Jerat tiang rangkap,digunakan untuk menambatkan perahu atau hewan pada pohon atau patok dan cara membuatnya sebagai berikut:

    7. Jerat tangga, digunakan untuk membuat tangga dari tali.

    8. Jerat sauh, digunakan untuk mengikat cincin besi/ cincin kait.

    9. Jerat setengah, digunakan untuk mengikat tali pada pohon.

    10. Jerat sosok berganda, digunakan untuk mengaitkan katrol.

    11. Jerat penuh dan setengah, digunakan untuk mengikat tali pada pohon atau patok/cincin.

    12. Jerat mata rangkap dengan sosok, digunakan untuk mengaitkan tali pada katrol.

    13. Jerat angka delapan dengan sosok, digunakan untuk mengaitkan tali pada patok.

    14. Jerat laso, digunakan untuk mengikatkan tali pada patok. 

    1. SKK Pembuatan Jembatan Improvisasi

    Jembatan dengan konstruksi sangat sederhana mudah dikerjakan dan dapat dilaksanakan dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di lapangan. Berguna kala dalam keadaan bencana alam dan dapat membantu warga sekitar untuk membuat fasilitas penyebrangan sungai dan lain lain.

    • Macam-macam jembatan darurat

    1. Jembatan Kaki Delapan

    2. Jembatan Derek

    3. Jembatan Tarik

    4. Jembatan Tali

    5. Jembatan Monyet

    6. Jembatan Suspensi

    • Persiapan Membuat Pionering Jembatan

    1. Jembatan Tepi Sederhana.

    • Pekerjaan awal.

    1. Pembersihan tempat/ lokasi yang akan dibangun jembatan.

    2. Merambu yang meliputi pengukuran lebar jembatan, penentuan sumbu as jembatan dan kedalaman sungai serta memeriksa kondisi tanah.

    3. Menentukan tempat kerja.

    • Pekerjaan pangkal jembatan.

    1. Menyiapkan tempat pangkal jembatan.

    2. Gali tanah secukupnya untuk kedudukan balok penyangga.

    3. Apabila kondisi tanah pada tebing pangkal jembatan mudah longsor, diperkuat dengan turapan.

    4. Pasang balok penyangga melintang tegak lurus sumbu jembatan.

    5. Disamping kanan dan kiri balok penyangga dipasang patok agar tidak goyah.

    • Pemasangan gelagar.

    1. Pasang gelagar di atas balok penyangga sejajar arah sumbu jembatan (panjang gelagar maksimal 6 M) apabila dari bambu atau batang kayu bulat minimal 10 Cm.

    2. Gelagar yang bertumpu di atas balok penyangga diratakan dan dipaku/diikat dengan kawat.

    3. Gelagar dipasang rapat apabila di atasnya ditimbun tanah.

    4. Untuk jembatan yang dilalui kendaraan jumlah gelagar dibuat minimal 8 batang pohon kelapa/pohon yang berdiameter 25-30 Cm di- susun berjajar rapat dengan pucuk dan pangkal batang satu dengan batang yang lain berlawanan.

    5. Pada ujung-ujung gelagar dipasang balok penahan kemudian dipasang piket (patok) di sisi luar dan ujung-ujung balok penahan.

    • Pembuatan lantai.

    1. Lantai dibuat dari papan kayu bulat yang utuh atau dibelah.

    2. Dipasang melintang di gelagar memanjang diikat dengan kawat atau dipaku.

    3. Untuk memperkuat kedudukan lantai dipasang balok penutup atau penjepit lantai.

    • Pembuatan sandaran.

    1. Sandaran dibuat dari kayu persegi, kayu bulat atau bambu.

    2. Tiang sandaran dipasang pada bagian ujung-ujung pangkal jembatan ditanam di tanah.

    3. Kayu/bambu sandaran dihubungkan dengan tiang sandaran diikat kawat atau dipaku.m

    1. Jembatan kuda-kuda.

    2. Jembatan Bambu Satu.

    3. Jembatan Tarik.

    4. Jembatan Kaki Delapan Bersudut Dua.

    5. Jembatan Topang ada 2 jenis yaitu:

    1. Jembatan Topang Tunggal. 

    2. Jembatan Topang Berganda.

    • Persayratan membuat jembatan 

    1. Ukuran, perhitungan yang matang, kondisi medan agar sesuai  sebagaimana mestinya serta dapat dipergunakan dan aman untuk menyebarang. 

    2. Pionering dalam bentuk maket atau miniature memperhatikan simpul dan ikatan yang digunakan juga perlu memperhatikan aspek rasionalitas. Artinya, miniatur pionering yang dibuat tersebut mempunyai bentuk dan ukuran yang logis sehingga jika diterapkan dalam kenyataan bisa benar-benar dibangun.

    1. SKK Pembuatan Perkemahan.

    Hal yang biasa di lakukan oleh pramuka adalah pembuatan perkemahan, namun di sini kita di ajarkan untuk membuat perkemahan yang terbuat dari kayu kayu di sekitar kita agar lebih kokoh dan nyaman.

    • Tempat-tempat untuk mendirikan tenda biasanya memilih daerah-daerah, antara lain sebagai berikut:

    1. Daerah pantai yang indah

    2. Di lereng pegunungan yang sejuk

    3. Di lembah yang mempesona

    4. Di tepi hutan dekat sungai yang menakjubkan.

    • Macam-Macam tenda.

    1. Tenda Peleton

    Spesifikasi:

    • Bahan: Terpal Korea D.600, D.600 Soft, D.300 Soft, Terpal Pylamin polyester.

    • Tiang: Pipa Besi

    • Kapasitas: 30 - 40 Orang

    • Kelengkapan:

    4 buah tiang utama ( 3 M )

    3 buah tiang penyangga ( 3 M )

    28 buah tiang samping ( 1, 5 M )

    42 buah pasak besi

    1 buah martil

    1. Tenda Komando

    2. Tenda Regu

    3. Tenda Unicef/Tenda Lorong

    4. Tenda Pameran 

    5. Tenda Kafe

    6. Tenda Dome

    7. Tenda Sarah 

    8. Tenda Rumah ( Rramuka ) 

    1. SKK Bekal Air dan Listrik.

    • Bekal Air

    Bekal air adalah hal yang sangat di perlukan agar kita dapat bertahan hidup di kondisi separah apapun akibat bencana dan listrik juga hal yang paling 






    vital dewasa ini mengingat dengan listrik kita bisa membuat jaringan komunikasi dengan daerah di luar bencana itu sendiri.

    • Bekal Listrik

    1. Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri

    2. Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (parallel)/ lampu rumahan. Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Kelebihan rangkaian paralel adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

    • Rangkaian seri dan rangkaian paralel disebut rangkaian seri-paralel (kadang disebut sebagai rangkaian campuran atau rangkaian kombinasi). Hal- hal yang di butuhkan dan cara membuatnya:

    1. Bahan-bahan yang diperlukan:

    • Papan Kayu

    • Soldier + Tenol

    • Steroform

    • Lem Steroform

    • Lem Alteco

    • Pasah Kayu

    • Bor Listrik

    • Cutter

    • Penggaring

    • Jack Banana male + Female

    • Piting lampu

    • Lampu 1,5 volt (6 buah)

    • Baterai 1,5 volt AA (2 buah)

    • Baterai 9 volt (1 buah)

    • Kertas dan Pena untuk menulis keterangan

    • Pemotong kayu (geraji)

    • Pensil

    • Pemotong Steroform

    1. Cara Membuat

    • Siapkan bahan dan alat-alat yang diperlukan.

    • Papan kayu sebagai dasar dibuat sketsa untuk tempat yang akan dibor sebagai rangkaian.

    • Borlah papan kayu sesuai dengan gambar dan hati-hati agar papan jangan sampai pecah.

    • Setelah bor selesai lubangilah papan kayu dengan menggunakan pahat (tatah) untuk membuat tempat saklar.

    • Setelah semua dilubangi, potonglah papan dengan menggunakan geraji.

    • Pasahlah kayu menggunakan pasah listrik supaya permukaan papan menjadi halus dan atur tebal papan agar jack banana dapat terpasang dengan baik.

    • Pasanglah socket banana female pada lubang yang telah dibor tadi.

    • Setelah socket banana terpasang, menggunakan soldier dan tenol sambunglah socket tersebut menjadi satu rangkaian.

    • Siapkan kabel dan pasangkan dengan jack banana.

    • Pada piting lampu, berilah lem supaya kuat agar pada saat pemasangan dan pelepasan lampu tidak goyang sehingga menyebabkan rangkaian putus atau tidak menyambung.

    • Pasangkan jack banana dengan socket banana sesuai dengan rangkaian paralel atau rangkaian seri dan pasang baterai.

    • Ukurlah steroform dan potong sesuai dengan papan menggunakan cutter steroform agar hasil lebih rapi.

    • Lem steroform dengan papan kayu menggunakan lem khusus steroform agar hasil lebih baik dan steroform tidak kalah dengan lem sehingga meleleh, tunggu beberapa menit lalu rekatkan.

    • Rangkaian diteliti kembali dan cobalah.

    • Setelah rangkaian bekerja, tinggal pasang label keterangan agar memudahkan siswa dan belajar.

    • Rangkaian paralel dan ragkaian seri sederhana untuk pembelajaran anak Sekolah Dasar sudah jadi.

    3. KRIDA MOUTAINEERING

    Mountaineering adalah teknik mendaki gunung/cara melintasi suatu kondisi alam dimana kita berada diarea pegunungan, perbukitan atau tebing dengan menggunakan teknik-teknik dalam mountaineering. 

    1. SKK Panjat Tebing.

    1. Panjat bebas ( Free Climbing ) adalah panjat tebing yang dilakukan dengan tangan kosong. Panjat bebas menerapkan keterampilan yang diperoleh dari latihan dan mengikuti prosedur yang benar serta memperkirakan kemampuan dan menghitungkan lintasan yang akan dilalui. Panjat bebas tataplah menggunakan alat pengaman untuk menjaga keselamatan dan dalam pelaksanaannya pendaki bergerak sambil memasang.

    2. Panjat dengan alat bantu ( Artificial Climbing ) merupakan panjat bebas dengan menggunakan bantuan peralatan tambahan seperti paku tebing, bor, stirrup, palu/hammer, pengaman sisip, cincin kait, seling pendek, harnes, bedak magnesium. Alat-alat tersebut digunakan untuk menambah ketinggian serta sebagai alat bantu, serta dilakukan secara berkelompok, dengan pembagian tugas yang jelas antara leader dan belayer.

    • Panjat tanpa alat bantu ( Free Soloing ) merupakan free climbing yang dilakukan dengan segala resiko yang dihadapinya seorang diri, dalam pergerakannya tidak memerlukan peralatan pengamanan akan tetapi ia harus benar-benar mengetahui segala  bentuk rintangan dan menghafal segala tumpuan dan pegangan pada rute sama yang telah dilalui sebelumnya. 

    • Cara melintasi Panjat bebas, Panjat dengan alat bantu, panjat tanpa alat bantu.

    1. Membaca tebing dan menentukan titik-titik rawan

    2. Peralatan tebing dipasang pada sabuk si pemanjat dengan rapi agar tidak mengganggu gerakan memanjat kecuali tali dinamika

    3. Ujung tali dinamic dililitkan pada cincin kait dan digantung pada tali pipih yang diikatkan pada sabuk bagian depan.

    • Tehnik melintasi.

    1. Bergerak memanjat dengan menggunakan ruas jari tangan dan injakan kaki pada lekukan dan benjolan tebing.

    2. Apabila tidak mungkin dengan cara itu maka dapat digunakan celah yang ada pada tebing dengan menggunakan stopper/chock/friends lalu pasang cincin kait dan masukkan tali dinamic kedalamnya demikian seterusnya.

    3. Bila tidak terdapat celah lekukan atau benjolan tebing maka pasang paku tebing dan pukul dengan palu pasang cincin kait dan masukkan ujung tali dinamic demikian seterusnya.

    1. SKK Turun Tebing.

    • Cara melintasi turun hesty dan rappelling.

    1. Hesty.

    1. Tali lintasan berada di belakang punggung, kedua tangan direntangkan sambil memegang tali lintasan dan telapak tangan menghadap ke atas dengan menggunakan sarung tangan.

    2. Kedua kaki dibuka selebar bahu digeser kesamping, bersamaan itu kedua tangan yang direntangkan mengikuti gerakan.

    1. Rappelling.

    1. Menggunakan peralatan tali saja, dibelitkan sedemikian rupa pada badan, cara ini terjadi gesekan antara badan dengan tali, sehingga bagian badan yang bergesekan akan terasa panas.

    2. Menggunakan tli tubuh, carabiner dan descender memakainya hampir sama dimana gaya gesek diberikan pada descender.

    1. Jenis-jenis alat dan prasarana turun hesty dan rappelling.

    1. Turun hesty.

    • Tali peleton 1,5 Cm, Panjang 225 M.

    • Sarung tangan.

    • Pohon, batu, patok sebagai tambatan ikatan pokok.

    1. Rappelling.

    • Tali statik/dinamik. - Carabiner.

    • Sarung tangan. - Descender (figure 8) 

    • Cincin kait.

    1. Tehnik pemasangan turun hesty dan rappelling.

    1. Turun hesty.

    • Gunakan medan yang memiliki sudut  60.

    • Ikatan tali peleton pada tambatan yang kuat dengan ikatan pokok sisa tali diuraikan ke bawah tebing sampai pada medan yang cukup rata.

    • Periksa dan coba lintasan sebelum digunakan.

    1. Rappelling.

    • Cari medan yang memiliki sudut 90.

    • Pasang sit harness, cincin kait dan sarung tangan.

    • Masukkan tali jalur ke descender yang dihubungkan dengan cincin kait.

    • Periksa dan coba sebelum digunakan.



    1. SKK Lintasan Kering

    Teknik Pelintasan Kering dengan tali adalah suatu usaha  yang dilaksanakan dari tepi dekat menuju tepi jauh sebuah sungai/air, melalui alatyang sudah disiapkan di permukaannya. 

    • Persiapan.

    1. Pasang tali membentang dari tepi dekat ke tepi jauhsungai.

    2. Kaitkan cincin kait pada jalur lintasan pelintasan danperiksa benar-benar aman.

    3. Berdiri tegak menghadap ke tepi.

    4. Laporan kesiapan untuk melaksanakan penyeberangan.

    •  Gerakan.

    1. Kedua tangan memegang tali lintasan dengan jarakselebar bahu dibawah cincin kait.

    2. Badan berada di bawah tali lintasan, posisi kedua kakitergantung lemas pandangan ke arah sasaran.

    3. Tangan secara bergantian menarik badan sampai tepi jauh.

    4. Lakukan dengan penuh konsentrasi dan penuh percayadiri.

    1. SKK Lintasan basah

    Teknik pelintasan basah dengan tali adalah suatu usaha, pekerjaan, kegiatan dan tindakan yang dilaksanakan dari tepi dekat menuju tepi jauh sungai/air, dengan alat yang ada disekitarnya untuk melintasinya. 

    1. Bergerak tanpa menggunakan alat

    1. Memperhatikan pasang surut dan arah mengalirnya air.

    2. Apabila melintasi lumpur yang relatif dalam lakukan dengan merayap. 

    3. Dalam kondisi air surut bergeraklah di tepi sungai jangan bergerak di tengah sungai walaupun sungai dalam kondisi kering.

    4. Terjebak dalam lumpur hidup. Jangan meronta, bergeraklah secara pelan dan tetap dalam posisi tiarap dan selanjutnya berenang.


    1. Bergerak dengan menggunakan alat.

    1. Siapkan alat bantu berupa papan luncur, bambu atau batang pisang, gunakan tali tubuh, pasang cincin kait dan hubungkan dengantali.

    2. Peralatan dibawa dengan cara disandang.

    3. Tiarap di atas papan luncur, bambu atau batang pisang dan menarik mengikuti talikan tali.

    4. KRIDA SURVIVAL                                    

    Survivar adalah cara beradabtasi dan mempertahankan diri dari keadaan yang buruk suatu alam bebas dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai solusi dari kesulitan tersebut. 

    1. SKK Jenis Tumbuhan.

    • Macam-macam tumbuhan yang dapat dimakan

    • Dari Batang :

    Batang pohon pisang (putihnya), bambu muda (rebung), pakis dalamnya berwarna putih, sagu dalamnya berwarna putih, tebu

    • Dari Daun :

    Selada air, rasamala muda, daun melinjo, singkong

    • Dari Akar dan Umbi :

    Ubi jalar, talas, singkong

    • Dari Buah :

    Arbei, asam jawa juwet

    •  Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :

    Jamur merang dan jamur kayu

    • Ciri-ciri jamur beracun :

    • Mempunyai warna mencolok

    • Baunya tidak sedap

    • Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning

    • Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan

    • Bila diraba mudah hancur

    • Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya

    • Tumbuh dari kotoran hewan

    • Mengeluarkan getah putih

    • Jenis tumbuhan yang berbahaya bila kontak langsung degan kulit yaitu:

    1. Rengas. Getahnya menimbulkan iritasi  dan dapat merusak jaringan.

    2. Kemadu. bulu daunnya bila tersentuh menyebabkan gatal dan panas.

    3. Rarawean. Ramput kelopak polongnya yang membuat kulit gatal.

    4. Aren. Buah aren mentah dapat menyebabkan gatal

    5. Pohon Paku putih . Getahnya dapat menyebabkan kebutaan

    6. Jambu Monyet. Getehnya menyebabkan gatal-gatal

    1. SKK Jenis Binatang.

    •  Binatang yang dapat di konsumsi :

    Belalang, jangkrik, tempayak putih, cacing, jenis burung, laron, lebah & larva, siput, kadal (bagian belakang dan ekor), katak hijau, ular (1/3 bagian tubuh tengah),dll.

    •  Binatang yang tidak dapat di konsumsi :

    Mengandung bisa (lipan dan kalajengking), mengandung racun (penyu laut), mengandung bau yang khas (sigung)

    •  Mengatasi Gangguan Binatang

    1. Nyamuk

    Bunga kluwih dibakar serta asap dari pembakan dapat menghusir nyamuk. apabila digigit! gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan.

    1. Laron

    Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan


    1. Lebah

    Apabila disengat! oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali dan jangan dipijit kemudian tempelkan pecahan genting panas di atas luka.

    1. Lintah

    Apabila digigit! teteskan air tembakau dan taburkan garam di atas lintah kemudian teteskan sari jeruk mentah taburkan abu rokok di atas lintah.

    1. Semut

    Apabila digigi! gosokkan obat gosok pada luka gigitan, letakkan cabe merah dan sobekan daun sirih letakkan  pada jalan semut

    1. Kalajengking dan lipan

    Apabila disengat! pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar, ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka, bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka,taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan

    1. SKK Survival Hutan Gunung. 

    Hutan pegunungan adalah hutan yang tumbuh di daerah ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan air laut yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Struktur dan komposisi vegetasi hutan pegunungan berbeda- beda menurut ketinggiannya.

    • Pemilihan Lintasan adalah halnya paling penting agar mengetahui kondisi lintasan yang akan dilalui.

    • Melakukan perjalanan di hutan dataran rendah :

    Tentukan arah yang dituju bermaksud untuk menghindari yang tidak menentu/berputar-putar di sekitar lokasi.  Saat tersesat di sekitar sugai yang besar ikuti laliran air tersebut . Berjalanlah di lembah atau pada aliran sungai karena akan melewati perkampungan penduduk.

    • Melakukan perjalanan di pegunungan :

    Sungai di pegunungan cukup curam dan kadang kala membentuk air terjun. Pilih punggungan yang lebih besar untuk turun. Cari jalan teraman.

    1. SKK Survival Rawa Laut.

    Ralasuntai adalah suatu operasi militer untuk bisa menguasai medan di daerah perairan antara lain sungai, pantai, laut dan rawa-rawa.

    • Mencari Air

    Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dalam keadaan survival penggunaan air harus di hemat dan jangan melakukan tindakan yang tidak perlu karena kebutuhan air akan meningkat. Rata-rata dalam 1 hari manusia kehilangan 2-3 liter air dalam tubuh, seseorang hanya dapat  menahan diri masimal 3 hari.

    • Cara mendapatkan air

    Di lembah, gali tanah dibawah pohon besar, mengikuti binatang mamalia, embun, pohon yang mengandung air (pisang, kantong semar, bambu, rotan, akar gantung). Pohon pisang. caranya tebang lalu buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, penguapan daun dan tanah.

    • Air yang tidak perlu dimurnikan.

    Mata air, air sungai, hujan, embun. tidak berbau, tidak berwarna, tumbuhan beruas-ruas dan merambat.

    • Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu.

    Air dari sungai yang besar, tergenang, perasan lumut, didaerah berbatu/berkapur, batang pohon pisang, laut, berbau tidak sedap.

    1. SKK Survival Kit.

    Survival kit ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan, antara lain :

    • Perlengkapan memancing

    • Pisau

    • Tali kecil

    • Senter

    • Cermin suryakanta, cermin kecil

    • Peluit

    • Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air

    • Tablet garam, norit

    • Obat-obatan pribadi

    • Jarum + benang + peniti dll

    1. SKK Sanjak.

    • Membuat Jejak

    Usaha untuk survivor untuk keluar dari kondisi survival dalam melakukan pergerakan dapat membuat jajak yang jelas agar tim SAR mudah melacak dengan alat atau barang yang di bawa atau tanpa alat sekalipun.

    1. Menggunakan Alat atau Barang

    1. Potongan tali yang di ikatkan pada pohon-pohon dengan jarak tertentu sesuai medan (string line).

    2. Tebasan dan bacokan golok atau pisau pada pohon.

    3. Gunakan benda berwarna menyolok di letakkan pada jarak tertentu sepanjang jalur yang di lewati.

    1. Tanpa Menggunakan Alat

    1. Mematahkan tumbuhan.

    2. Mencabut dan meletakkan kembali tumbuhan semak yang berwarna menyolok.

    3. Menyusun batu dan ranting membentuk panah.

    4. Memperjelas jejak kaki pada tanah gambut.

    5. Membaca jejak. Jenis jejak antara lain : 

    Jejak buatan : dibuat oleh manusia

    Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

    • Jejak alami biasanya menyatakan tentang :

    Jenis binatang yang lewat   

    Arah gerak binatang  

    Besar kecilnya binatang     

    Cepat lambatnya gerak binatang

    • Membaca jejak alami dapat diketahui dari :

    Kotoran yang tersisa

    Pohon atau ranting yang patah

    Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.

    5. KRIDA PENANGGULANGAN BENCANA

    Penanggulangan bencana adalah bagian dari kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin

    1. SKK Manajemen Penanggulangan Bencana.

    1. Penanggulangan Bencana.

    Penanggulangan bencana adalah kewajiban bersama antara pemerintah dan masyarakat yang didasarkan pada partisipasi, didukung dan prakarsa masyarakat serta pemerintah daerah dalam upaya mengurangi penderitaan masyarakat dan meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat secara lahir batin. 

    1. Jenis, Sifat dan Tingkat dan Korban Bencana.

    • Jenis Bencana.

    1. Bencana alam fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh keadaan geografis, biologis, seismis, hidrogis dan meteorologist atau disebabkan suatu proses dalam lingkungan alam yang mengancam kehidupan dan perekonomian masyarakat serta menimbulkan malapetaka.

    2. Bencana ulah manusia. Peristiwa yang terjadi karena proses teknologi, interaksi manusia dengan manusia didalam masyarakat itu sendiri yang menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan dan penghidupan masyarakat. 


    • Sifat Bencana dan dampaknya.

    1. Terbatas. Mengakibatkan rusak dan hilangnya sebagian harta benda atau timbulnya korban jiwayang tidak banyak.

    2. Dahsyat (luar biasa). Mengakibatkan korban jiwa, kerusakan sarana prasarana lingkungan yang menyangkut kepentingan masyarakat.

    1. Pentahapan Penanggulangan Bencana.

    • Sebelum bencana terjadi, Kegiatan yang dilakukan meliputi tahap-tahap:

    1. Preventif (Pencegahan). kegiatan yang lebih dititik beratkan pada upaya penyebarluasan tentang berbagai peraturan untuk mengurangi resiko bencana termasuk pembuatan peta rawan bencana.

    2. Mitigasi (Penjinakan). Kegiatan yang lebih dititik beratkan pada upaya secara fisik untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

    3. Kesiapsiagaan. Meliputi kegiatan untuk mengadakan latihan atau gladi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. 

    • Saat bencana terjadi, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi:

    Peringatan dini. Upaya untuk memberikan kesempatan kepada penduduk untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan terlanda bencana alam.

    • Tanggap darurat. Upaya dan kegiatan penanggulangan bencana guna mencari, menolong dan menyelamatkan korban bencana.

    1. Rehabilitasi, Upaya untuk memfungsikan kembali berbagai sarana prasarana umum, guna mengurangi penderitaan yang terjadi.

    2. Rekonstruksi. Upaya untuk membangun kembali berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh bencana serta mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana diwaktu yang akan datang. 

    1. SKK Perjalanan dan Penanganan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

    Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat ( PPGD ) adalah hal-hal yang mencakup keadaan kesehatan pada suatu perjalanan/ kegiatan meliputi kesiapan fisik, mental dan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi.

    • Cara Melaksanakan Perjalanan dan Penanganan Gawat Darurat (PPGD).

    1. Kesiapan fisik.

    1. Kesiapan fisik penolong harus dalam kondisi yang prima.

    2. Mengetahui tehnik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ).

    3. Dapat mengambil tindakan dengan cepat dan tepat dalam memberikan pertolongan kepada korban

    1. Kesiapan Mental.

    1. Memiliki rasa percaya diri dalam melakukan Pertolongan Pertama pada kecelakaan ( P3K ).

    2. Memiliki kepekaan terhadap diri dan lingkungan.

    3. Selalu mengedepankan akal sehat dalam mengambil setiap tindakan 3) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K ).

    4. Mampu mengendalikan diri terhadap segala situasi.

    1. Pengetahuan tentang kesehatan dan gizi.

    1. Mengerti tentang tehnik Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

    2. Mengerti dan mengetahui tentang obat dan penggunaannya.

    3. Memahami tentang berbagai macam penyakit dan gangguan kesehatan.

    4. Mengetahui berbagai macam jenis makanan yang layak dikonsumsi.

    5. Mengerti perimbangan nutrisi dan gizi dalam melaksanakan kegiatan dan perjalanan.

    6. Mampu melaksanakan tehnik evakuasi korban.

    1. SKK Pengetahuan Komunikasi Radio.

    Kegunaan Radio Komunikasi. Radio komunikasi adalah alat yang digunakan untuk mengirim dan menerima berita dari pihak lain / lawan bicara.

    • Mengoperasikan Radio Komunikasi.

    1. Menghidupkan Radio. Putar saklar daya ke kanan hingga muncul frekuensi di layar / penampil frekuensi.

    2. Memilih frekwensi. Putar saklar pengatur frekwensi ke atas ( up ) untuk menaikkan frekuensi atau ke bawah ( down ) untuk menurunkan frekuensi sampai dengan frekuensi yang dikehendaki.

    3. Mengirim berita. Tekan saklar PTT pada handset untuk ber-bicara, lepas saklar PTT tersebut apabila kita akan menerima berita / mendengarkan lawan bicara.

    4. Mematikan Radio. Putar saklar daya ke kiri hingga frekwensi di layar hilang.

    5. Prosedur Kirim Terima Berita. Yaitu tata cara yang harus dipahami dan dilaksanakan oleh setiap operator / pelayan radio dalam melaksanakan kirim terima berita.

    • Dalam prosedur komunikasi harus memperhatikan IKIT.

    1. Irama    : Bagilah kalimat agar mudah diterima, untuk menghindari kesalahan.

    2. Kecepatan    : Bicaralah pada kecepatan yang memadai, sehingga jelas didengar  dan cukup waktu untuk mencatat.

    3. Isi suara    : Lebih kuat sedikit dari percakapan biasa, tetapi jangan berteriak.

    4. Tinggi nada    : Nada yang tinggi lebih jelas didengar.

    1. SKK Cara Memasak

    •  Alat masak yang di gunakan  adalah kompor lapangan T-50. 

    • Cara Penggunaan :

    1. Kita berdiri searah dengan angin dan letakkan peti, sisi gembok berhadapan dengan kita.

    2. Buka peti sampai tutup peti menyentuh tanah.

    3. Keluarkan peralatan kompor dan letakkan pada tutup peti.

    4. Keluarkan tungku dan pasang tatakan kaki tungku dengan cara seperti memasang baut. Tatakan kaki tungku berfungsi juga sebagai penyetel ketinggian brander terhadap alat masak.

    5. Letakkan kedua tungku pada sebelah kiri dan kanan peti dengan jarak minimal 30 cm, posisi lubang tungku menghadap ke peti.

    6. Letakkan brander di tengah-tengah tungku dengan tangki brander dan selang minyak mengarah ke sisi engsel peti.

    7. Keluarkan tangki dan masukkan kembali peralatan cadangan yang tidak digunakan ke dalam peti, lalu peti di tutup, isi tangki dengan minyak tanah maksimum 16 liter, letakkan tangki di tengah-tengah sisi engsel peti hubungkan selang kedua brander pada kran minyak pada tangki.

    8. Peti dapat digunakan sebagai meja ringan maksimum beban.

    9. Pompa tangki hingga bertekanan maksimum 3 kg/cm, setelah itu kran minyak dibuka sedikit demi sedikit agar minyak mengalir keluar dari spuyer brander dan perhatikan jangan ada udara keluar dari selang, biarkan sedikit minyak tertampung pada mangkuk penyala brander, kemudian kran ditutup kembali sampai minyak berhenti mengalir.

    10. Sebelum disulut letakkanlah sumbu yang tersedia ( kertas, ranting kering dapat di gunakan dalam keadaan darurat ) diatas mangkuk brander, kemudian sulut dengan api minyak tanah yang berada di mangkuk penyala brander, menggunakan alat penyulut api ( penyala yang tersedia ) hingga terbakar.

    11. Biarkan api menyala pada mangkuk penyala brander sampai terlihat semburan api pada brander, yang semula terlihat besar, tunggulah sampai semburan api mulai mengecil kembali seperti akan mati yang merata. Jangan sekali-kali membuka kran minyak langsung besar.

    12. Perhatikan spuyer brander  sebelum membuka dan perhatikan apakah yang keluar berupa gas atau minyak yang belum menjadi gas. Apabila terjadi kebakaran kran ditutup kembali dan biarkan api mengecil sendiri.

    13. Apabila semburan sudah berupa gas dan nyala api mulai stabil, kran dibuka perlahan-lahan sampai menghasilkan nyala api yang terbaik.

    14. Setelah nyala api baik, kompor siap digunakan dan memasaklah seperti pada umumnya. 

    • Gangguan dan mengatasi gangguan :

    1. Gangguan tiba-tiba api mati. kran ditutup, periksa minyak apakah masih dipenuhi minyak dan tidak terlihat udara didalamnya.

    2. Gangguan tiba-tiba api brander menyala. Kran di tutup dan tunggu api menjadi kecil kembali.

    3. Gangguan semburan api tidak rata. Matikan kompor lalu ganti spuyer dengan yang baru menggunakan kunci spuyer.

    • Tara Menyajikan berdasarkan urutan penyajianya hidangan pembuka, hidangan pokok, hidangan pokok, hidangan selingan, hidangan penutup.

    • Cara menghidangkan sweet di pangkalan/ di rumah/ di gedung.

    1. Sistem Prasmanan, hidangan yang diatur pada beberapa meja baik alat makan, makanan maupun minuman. Urut-urutannya adalah piring dan sendok garpu, nasi, ikan dan lauk-pauk, sayur, sambal, lalapan, kerupuk, buah yang terakhir adalah minuman. 

    2. Sistem Kafetaria, hidangan yang diatur dalam satu garis. Urut-urutannya adalah piring dan sendok garpu, nasi, lauk-pauk, sayur, sambal, lalapan, kerupuk, dan yang terakhir adalah minuman. 

    3. Dihidangkan di meja. Hidangan yang di bagi  sesuai kelompok dan  kapasitasiatas meja. Makanan dan alat makannya diatur di atas meja oleh petugas penyaji. 

    • Di lapangan. Fasilitas dan alat peralatan khusus/khas lapangan, menggunakan alat makan dan minum menggunakan alat perorangan.

  2.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar